Membangun Awareness Melalui Website
Tulisan ini adalah bagian kedua dari seri “Meningkatkan pertumbuhan bisnis melalui website”
Jika Anda belum membaca bagian pertama tulisan ini berjudul Sudahkah website Anda berkontibusi maksimal bagi bisnis silahkan membacanya terlebih dahulu.
Kali ini akan kita bahas stage awal dari komunikasi Anda dengan calon customer, yakni “membangun awareness”. Saya tidak ingin membatasi pengertian “awareness” pada “brand awareness” yang biasanya didefinisikan sebagai berkut:
Brand Awareness: kemampuan dari seseorang yang merupakan calon pembeli (potential buyer) untuk mengenali (recognize) atau menyebutkan kembali (recall) suatu merek merupakan bagian dari suatu kategori produk
Karena jangankan mengasosiasikan brand Anda dengan satu kategori produk bisa jadi calon pembeli bahkan belum menyadari kebutuhannya. Karena itu saya coba klasifikasikan dulu pada level awareness apa bisnis Anda sekarang
- Calon pembeli belum menyadari masalahnya
- Calon pembeli sudah memahami masalahnya tapi tidak tahu ada solusi yang tersedia
- Calon pembeli sudah sadar dengan masalah dan alternatif solusi (produk) yang ada tapi belum mengenal solusi/produk yang Anda tawarkan
Ketiganya butuh pendekatan berbeda. Untungnya, di dunia online Anda bisa mengintervensi tahapan di atas dengan lebih mudah. Saya akan berusaha memberikan contoh kasusnya sehingga mudah dipahami
Calon pembeli belum menyadari masalahnya
Di pasar sedang ramai launching iphone 6, tanpa mereka tahu ternyata ada masalah dengan kualitas nya sehingga iphone terbaru itu — yang senilai beberapa bulan gaji UMR Jakarta itu ???? dengan mudahnya rusak ketika jatuh.
Sebagai penjual casing hape, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membuat pembeli iphone sadar dengan masalah itu. Anda misalkan bisa membuat video viral tentang masalah tersebut, lalu menyelipkan produk Anda sebagai solusinya.
Anda bisa menempatkan iklan Anda di video youtube yang sedang populer itu sehingga calon pembeli iphone atau mereka yang baru saja membeli iphone sadar bahwa ada masalah yang mereka miliki dan produk Anda bisa muncul sebagai solusinya.
Lalu bagaimana jika calon pembeli sudah memahami masalahnya tapi tidak tahu ada solusi yang tersedia atau calon pembeli sudah sadar dengan masalah dan alternatif solusi (produk) yang ada tapi belum mengenal solusi/produk yang Anda tawarkan. Saya akan update tulisan saya lain kali.
Pastikan untuk mengunjungi mem-bookmark dan mengunjungi blog ini lagi untuk membaca kelanjutan tulisan ini